Giveaway Spring of Love: Are You Really the One?

banner giveaway spring of loveHalo semuanya, pasti sudah tidak sabar dengan event Giveaway Hop dari grup romance kan? Nah, dalam rangkaian acara Ultah BBI ini, we’re looking fot the one who deserves our gift! Nah, seperti apa sih GA dari sekotakceritaseusaibaca.wordpress.com yang sudah lama absen mengadakan event sejenis ini? Just cotinue reading this post :)

Hadiah GA kali ini adalah salah satu buku karya penulis romance favoritku, Nicholas Sparks. Penulis yang selalu menghadirkan cerita romance dengan akhir yang sering membuat menangis pembacanya ini Buku ini juga telah diangkat menjadi film di tahun 2014:

23477789Yang Terbaik Dariku – The Best of Me
by Nicholas Sparks

Semua orang ingin percaya cinta abadi itu nyata. Amanda juga memercayainya. Dulu, ketika usianya delapan belas.

Pada musim semi tahun 1984, Amanda Collier dan Dawson Cole jatuh cinta, setengah mati. Meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, cinta mereka seakan bisa mengatasi segalanya termasuk kenyataan hidup di kota kecil di Oriental, Carolina Utara. Tapi menjelang musim panas kelulusan SMA, ada kejadian tak terduga yang membuat Amanda dan Dawson harus berpisah dan memilih jalan hidup yang berbeda.

Dua puluh lima tahun kemudian, Amanda dan Dawson dipanggil pulang ke Oriental untuk menghadiri pemakaman sahabat dekat mereka, Tuck. Sepanjang akhir pekan, Amanda dan Dawson menghabiskan waktu bersama. Dua orang yang pernah menjadi sepasang kekasih ini harus menghadapi kenangan yang menyakitkan dan menemukan kebenaran-kebenaran yang tak bisa dihindari atas pilihan hidup yang mereka ambil.

Hingga pada akhirnya mereka harus menjawab pertanyaan: Apakah cinta sungguh-sungguh bisa menulis kembali masa lalu dan menyatukan mereka di masa depan?

Nah, tertarik untuk mendapatkan buku tersebut? Lengkapi syarat-syarat GA di bawah ini ya:

  1. Peserta giveaway tinggal di Indonesia,
  2. Menjawab pertanyaan di kolom komentar di post ini,
  3. Mengisi form pada Google Docs di bawah ini,
  4. Bersedia membuat review buku yang menjadi hadiah giveaway dalam waktu maksimal 1 (satu) bulan setelah buku diterima,
  5. Follow blog ini melalui WordPress atau email,
  6. WAJIB mengikuti semua Giveaway yang diselenggarakan oleh 15 blog yang menjadi anggota grup romance,
  7. Jangan lupa untuk sharing tentang giveaway ini kepada teman-teman (via twitter, blog, ataupun facebook),
  8. Event ini akan berlangsung pada 1-13 April 2015,
  9. Pengumuman Pemenang GA: 15 April 2015.

Nah, sudah siap menjawab pertanyaannya?

Ceritakan tentang kisah cinta pertama kalian. Apa yang paling kau ingat tentangnya? Apakah berakhir manis atau malah tragis? Apakah harus bertepuk sebelah tangan tanpa pernyataan? Atau malah akhirnya jadian dan bertahan sampai pernikahan? 

Gampang kan? So, are you really the one?

PS:
Jangan lupa mampir ke blog grup romance yang mengadakan Giveaway Spring of Love yang ada di grup romance di bawah ini ya?

23 thoughts on “Giveaway Spring of Love: Are You Really the One?

  1. Happy birthday, BBI. Wish you have a great success =)

    Kisah cinta pertama tragis, dia playboy dan ngegosipin hubungan kita ke orang2 T.T Jadi cuma pacaran 1 bulan, dah gitu putus. Yg lucu bertahun2 setelah putus, malah dia jadi anak angkat ortuku dan hubungan kita baik2 sja spti sahabat =)

  2. Waktu SMA, demi cinta pertama, aku bela-belain masuk PMR. Setiap mau ada kegiatan PMR, aku pasti berakhir celingukan nyariin si koko-koko berkacama itu. Semuanya terasa menyenangkan, sampe pas mau ganti bajupun pake soundtrack segala. soundtrack hidupku dulu lagu Ten2Five – Hanya Untukmu, dan Dcinnamon – selamanya cinta hahaha~
    tapi pas si koko-kokonya itu keluar, aku langsung keluar juga xD kalo ga ada dia, rasanya ga ada alasan untuk bertahan di sana.

  3. kisah cinta pertama? jujur aja aku belum bisa bedain yang mana cinta pertamaku, haha. apakah pacar pertama adalah cinta pertama. tapi aku nggak ngerasa cintaku keukeuh banget sama dia. -_- okeh apa pun itulah ya, mau pertama mau bukan, pokoknya kisah cinta pertamaku berakhir tragis. jangankan cinta pertama, 3x aku menjalin cinta sampai saat ini berakhir tragis semua. *sedih amat nasib eke* 😦
    ini kisahnya udah lama banget sih pas masih SMP. haha, iya SMP aku malah udah pacaran. buat yang lain jangan ditiru ya, contoh nggak baik nih. :p
    mungkin lebih tepatnya disebut cinta monyet kali ya. itu pertama kali aku pacaran. sama cowok yang emang aku incer pula. aku kan suka banget sama badminton, nah ternyata dia itu jago banget dan sering ikut turnamen badminton sampe ke daerah-daerah. yaudah, klepek-klepek lah aku sama dia. orangnya manis dan nggak neko-neko pula. tapi entah kenapa setelah 3 bulan kami jalan pacaran dan saat kami lagi jarang ketemu/ngobrol, eh tahu-tahu dia kirim pesan yang isinya nyelekit banget. kayak aku ini bukan pacarnya aja. padahal sebelumnya kami nggak ada konflik apa-apa. trus semua gambar yang pernah aku kirim ke dia dulu malah dia kirim balik ke aku. katanya gambar-gambarku itu jelek. HELLO?! KOK BARU BILANG?! KEMARIN NGAPAIN SOK MANIS DAN KESENENGAN EIKEH KIRIMIN GAMBAR?! aku emosi dong, tapi tahan aja lah. eke nggak mau nambah musuh.
    intinya dari sikap dia yang kasar gitu ke aku, aku anggap aja kalau dia udah bukan siapa-siapanya aku lagi. toh paling maksud dia adalah mau putus tapi ga berani bilang dengan gamblang. lagian aku emang nggak anggap pacaran itu serius saat itu. toh kalau putus ya udah. nggak yakin juga kan kalo masih SMP gitu bisa tahan hubungannya ke pernikahan. duh, masih jauh banget deh.
    bisa dibilang kalau progress aku move on paling cepet tuh ya setelah aku putus sama dia. artinya dia itu mantan pacarku yang kuanggap paling nggak penting. haha :p
    sekarang sih udah aman sama dia. nggak ada yang gimana-gimana. udah melupakan kisah lalu itu. pas SMA pun kami ketemu lagi dan 1 exkul di badminton meski kami nggak pernah lagi saling ngobrol atau bahkan saling sapa, hihi. dia masih jago badminton kayak dulu. kukira dia bakal nerusin jadi atlet profesional dan masuk pelatnas, ternyata dia lebih milih lanjutin studinya. tenang aja, nggak ada lagi kok rasa yang tertinggal buat dia. karena itu udah kisah lama dan udah ilfeel juga sih. 🙂

  4. Hahaha.. cinta pertamaku itu agak kayak cerita novel kali ya. Aku jatuh cinta gara-gara ngelihat mata dia di jendela kelasku. Cuma matanya doang, tanpa tahu itu siapa. Dan, wusss… dari itu aku jadi sering berinteraksi dari balik jendela doang.
    Tapi, akhirnya aku tahu dia siapa. Dan, aku pilih mengangumi dari jauh aja. Aku kan punya prinsip ‘nggak mau nembak cowok duluan’. Akhirnya, sekarang dia malah jadi temanku. Kita sering BBM-an, SMS-an, Telp2-an tapi sekedar ngomong kerjaan atau becandaan. Dan, dia akan nikah tahun depan.

  5. Kisah cinta pertama membawaku ke indahnyaa masa muda. Cinta pertamaku penuh konflik. Bisa dibilang tak seindah yang kuharap. pertama kali kenal dimasa MOS SMA dia menemukanku. tersesat tak tahu jalan, karna waktu itun aku baru saja pindah ke Jakarta. Entah dia menjabat peran apa di OSIS tapi seketika aku tertarik dengan kelakuanya yang pendiam. Aku sempat membuat surat cinta dan sebatang coklat murah yang kubeli dai Indomart. Tapi dia tak menganggap aku lebih. Seolah aku tak pernaha ada dia acuh tak acuh tiap jumpa dengaku.

    Sempat kuberanikan diri mencari nomor ponselnya untuk bertukar pesan. Tapi berhari-hari kutunggu tak ada balasan. Aku mengakui namaku dengan nama samaran untuk berjaga-jaga. tak kusangka dihari Jumat dia mencari-cari namaku disetiap kelas. Tapi hasilnyaa nihil. Aku malu untuk mennyaapa atau SMS, akhirnya hubungan kami tak berjalan baik. aku memutuskan untuk tak mengejar Ia lagi.

    Aku berpisah terakhir saat senja dihari kelulusan kakak kelasku. Masih dalam diam kami tak pernah bicara.

  6. Kisah cinta pertama.
    SMA kelas 1 aku pernah suka sama seorang kakak kelas. Orangnya manis, pendiem. Aku sering nyapa dia tiap berpapasan. Awalnya sih dia welcome aja. Aku suka nanya2 info ttg dia. Waktu itu yg tau kalo aku suka sama dia cuma aku sama satu temen aku itu. Nggak tau kenapa lama kelamaan rahasia itu bocor, dan parahnya hampir seantero sekolah tau kalo aku sama dia. Begitu pula dia. Sejak saat itu dia bertingkah cuek, jutek, terhadapku.
    Aku pernah nanyain apa dia marah kalau aku suka sama dia. Dia bilang “nggaklah, kenapa harus marah. Semua org kan berhak suka sm siapapun yg dia mau.” akhirnya hubungan kami membaik walau pun hanya sekedar begini2 saja.
    Waktu pun berlalu, aku udah naik kelas 2 dan dia kelas 3. Makin hari dia makin jutek, apalagi ada salah satu temen ceweknya yg suka manasin2 kami. Alhasil dia terperangkap, doi ngejelek2in aku didepan temen2nya, aku kesel banget. Perasaanku lama-lama memudar jadi perasaan benci. Kini, tiap kami bertemu kami saling membuang muka. Aku mencoba untuk melupakan dia.Kambi misscomunication untuk beberapa waktu yg cukup lama.
    Kelulusan dia pun tiba, aku sudah hendak naik ke kelas 3. disaat mereka perpisahan, aku dan dia berpapasan kembali. Tiba-tiba kenangan ttg dulu pun terkuak. Perasaan cinta pertama telah hilang seiring waktu. Tapi aku tak boleh membencinya. Apalagi sebentar lg dia akan meninggalkan sekolah, kesan terakhir sbgai adik kls yg baik pun hrus ku berikan.
    Tak ada perasaan seperti itu lagi terhadapnya. Cinta atau pun benci. Hubungan itu cukup jadi kenangan. Karena kami telah kembali menjadi semula. Seperti saling tak pernah mengenal sebelumnya.

  7. Kisah cinta pertama? Aku ga tau ini cinta atau hanya sekedar suka atau kagum, tapi ini terjadi waktu aku kelas 2 SD ._. Ya mbak, waktu kelas 2 SD! hahaha. Jadi waktu itu kami olahraga dan ambil nilai lari ngelilingin sekolah. Tapi jalur larinya itu di luar pagar sekolahan (SD-ku itu di tengah-tengah perumahan).

    Jadi pas giliranku yang lari, aku jatuh kesungkur. Pinternya, ga langsung berdiri tapi ga nangis juga. Ya jadi diam aja gitu hahaha. Nah aku ngelihat teman-temanku yang lain lewat gitu aja. Cuma basa-basi bentar langsung pergi. Dan sialnya, aku jatuh di daerah yang sepi dan ga ada penduduk lain yang lewat.

    Terus datanglah si A. Rasanya waktu itu dia kayak malaikat haha. Aku dibantuin berdiri. Terus mentelnya (mbak dani tau mentel nggak? kalo di solo lebih dikenal dengan istilah genit, dsb) aku gabisa jalan. Akhirnya dipapah si A nyampai ke sekolahan.

    Padahal, si A ini pernah cerita ke aku. Kalo dia itu gabisa di akademik. Jadi yang bisa diandalin itu pelajaran olahraga, terutama lari karena dia itu sering jadi perwakilan sekolah kalo lomba lari. Nah kebayang kan seberapa penting nilai olahraga bagi dia?

    Tapi baiknya dia mau repot-repot mapah aku. Padahal aku jatuh itu udah 3/4 dari garis start. Alhasil dia harus ngulang lari dari awal atau nilainya merah. So sweet gitu rasanya :’)

    Sayangnya, lupa semenjak kapan, kami ga pernah teguran lagi. Aku juga ga tau karena apa. Dan aku sekarang ga tau dia ada di mana.

    Sekian Mbak Dani, maaf malah curhat :’p

  8. Bicara soal “cinta pertama” hal yang paling saya ingat adalah senyumnya. Duhh…mengorek luka lama nih >_<

    Seperti ungkapan “Witing tresno jalaran soko kulino” kisah saya ini juga bermula seperti itu. “Cinta itu datang karena kebiasaan” Karena kebiasaan saya yang selalu bertemu dengannya. Setiap hari, bahkan setiap saat saya bisa melihatnya (sekedar melirik, biasanya^^). Yup…saya dulu sekelas dengannya. Menurut saya jatuh cinta itu bisa memberikan energi positif.
    Kalau dulu saya ditanya mengapa saya menyukai, jawabannya adalah tidak tahu. Seperti orang yang tidak bertanggung jawab sih ! Namun, sebenarnya saya memang tak memiliki alasan kenapa saya menyukainya. Karena jatuh cinta itu terjadi begitu saja.

    Tapi kalau kita siap jatuh cinta, pastinya kita juga siap dong untuk patah hati. Karena jatuh cinta dan patah hati itu datangnya sepaket (Sampai disini sudah ketebak kan bagaimana akhir dari kisah saya ._.) Dan itu juga yang saya alami. 8 bulan cuma jadi teman sekelas, yang cuma bisa saling menyapa, tersenyum dan akhirnya terpisahkan tanpa terungkapnya sebuah perasaan. Kedengarannya miris banget ya, tapi saya merasa senang bisa jatuh cinta pada ‘dia’ yang dulu selalu menularkan semangat dan energi positif-nya kepada saya.

    Ya, “dia” yang menjadi cinta pertama saya itu mengubah diri saya. Kekuatan cinta itu ternyata maha dasyat. Saya sangat ingat waktu itu, bahwa dialah yang membangkitkan semangat saya dalam belajar. Jujur, sampai sekarang saya belum bisa melupakannya karena “cinta pertama itu tetap punya tempat tersendiri dihati”.

  9. Cinta pertama itu pas kelas 1 SMP, naksir kakak kelas. Waktu itu aku duduk di jendela yang bisa leluasa ngeliatin kelas dia. Yah namanya cewek kelas 1 SMP, naksirnya ya sebatas naksir aja. Nggak pake nyatain atau PDKT. Bisanya cuma ngeliatin aja. Apalagi waktu itu temen sebangku aku juga naksir sama dia. Jadi nggak ada yang tau kalo aku ada perasaan sama kakak itu. Setiap lewat kelas dia bawaannya deg-deg an, padahal kenal aja nggak. Hehehe. Sampe akhirnya kakak itu lulus, aku masih suka. Rasanya sediiiih banget. Sejak itu kita nggak pernah ketemu lagi, soalnya dia lanjutin SMA di luar kota.
    Pas aku udah kuliah, nggak sengaja nemu facebook-nya. Waktu itu aku dilema banget. Pengen nge-add, tapi kan nggak kenal. Setelah hari itu, aku nggak pernah ngepoin akun dia. Tapi beberapa buan kemudian aku tau dari fb temennya dia kalo dia udah meninggal. Sebenernya sih aku udah lama move on dari dia. Tapi begitu dia udah nggak ada kok rasanya tetep sakit. Jadi keinget dia terus. Sampe kebawa mimpi juga.
    Ada rasa nyesel juga sih waktu itu nggak nge-add fb dia. Kadang sering kepikiran ‘ah coba dulu aku add aja fb-nya, terus aku kasi tau kalo dulu aku pernah naksir dia’. Tapi ya semuanya udah terlambat…

  10. Masih ingat sekali, hahah.

    Namanya… sebut saja A. Namanya sendiri saya abadikan pada salah satu blog saya :)))

    Tidak ada ungkapan cinta, karena saat itu saya… bisa dibilang sangat lugu dan tidak tahu bagaimana cara mendekati seseorang dan terlalu malu dengan kondisi diri sendiri yang “hidungnya masih ingusan.” Jadi ya, hingga saya lulus SMK (saya pertama melihatnya saat duduk di kelas 2), rasa yang mendekam di hati tak pernah terucapkan.

    Tapi tak apa. Saya orangnya cukup optimis kok. Bila memang jodoh… ya, siapa tahu, kan? 😉

  11. Saya ndak begitu ingat kapan persisnya saya mengalamin cinta pertama. Tapi ada satu hal yang saya ingat, semasa SMP (about 12 years ago) saya pernah suka sama cowok – teman seangkatan – tapi si doi satu kalipun gak pernah ngelirik saya. Sampai lulus SMP, kami gak pernah dekat. Sekarang ndak tahu deh doi dimana keberadaannya. Hahahaha. 😀

  12. Cinta pertama? Masih ingat, dong.. tepatnya kelas 4 SD. aku suka dengan cowok satu kelas denganku. Ya karena dia perhatian terus sih sama aku, berawal dari sering berinteraksi jadi muncul tuh perasaan suka. SMP pun masih ingat terus dengan si dia. Lama kelamaan lupa deh kalau aku pernah punya first love waktu SD. Eh, ternyata sekarang.. Kita kan sama-sama SMA, Naah! SMA nya di sekolah yang sama. Satu kelas pula. Ingat lagi dengan perasaan kelas 4 SD. Tapi sekarang sudah bisa berpikir lebih dewasa, jadi kita sampai sekarang masih temenan baik. 🙂 Hehe

  13. Yang paling aku ingat dari dia adalah sapaannya, candanya dan yang paling membuatku rindu padanya adalah senyum manisnya. Dia sangat pintar dalam hal melucu dan membuat saya tertawa. Rasa suka itu terus melebar, selebar lautan. Setiap hari, aku sangat menantikan dia datang dan menyapa. Saat dia tidak hadir, aku gelisah mencarinya. Tidak ada ungkapan pernyataan yang mengalir dari mulut masing-masing karena menurutku kami sudah sama-sama dewasa, jadi pasti sudah tahu bagaimana menjalani kisah rumit itu.

    Tapi akhirnya cinta itu pergi seiring dengan kepergianku. Aku terpaksa harus pergi karena pendidikan. Dan jarak jauh mulai membentang lebar di depan kami. Awalnya aku menganggap itu biasa, karena kami bisa mengatasinya. Tapi lama-lama cinta itu pudar juga layaknya cat dinding rumah yang mulai mengelupas. Waktu memang bisa mengubah semuanya, benarkan?

    Sulit sebenarnya melepasnya. Apalagi dengan kenangan yang sudah melekat erat di pikiran. Karena semakin aku melupakan masa lalu itu, dia akan terus hinggap dan menggerogoti seluruh pikiranku. Hampir setiap malam aku tidak bisa tertidur karena masa lalu itu. Sampai akhirnya, aku tahu ternyata dia bukan orang yang bisa kumengerti [lagi]. Dia berbeda, sejak saat itu dan aku mengetahui bahwa dia memilih orang lain.

    Menurutku lebih baik menyisihkan sedikit ruang kecil dalam hati untuk menyimpan masa lalu itu. Karena dari masa lalu itu, aku akhirnya tumbuh menjadi perempuan yang kuat dan tegas hingga sekarang.

  14. Cinta pertama? Pas mau masuk SMP! Berawal dari aksi konyol temen-temen yang suka ngeledekin kami berdua. Eh ternyata akhirnya si doi suka. Wks. Ya, mengingat umur yang masih bocah untuk pacaran–atau sebutan lain, jadi cuma sahabatan aja. Hihiw. Nah, lambat laun gue mulai suka sama dia. Dan… tragis, dia harus pindah ke luar kota semester depan. Jauh lagi, Hahaha. 😀

  15. cinta pertamaku bukanlah cerita cinta yang penuh makna karena dengannya aku mengenal cinta tapi dengannya pula aku mengenal patah hati untuk pertama kalinya. Jatuh cinta dan patah hati untuk pertama kalinya pada orang yang sama

  16. Hihii, agak sedikit memalukan ceritainnya -___-

    Cinta pertama aku itu pas SMP kelas 2 sama kakak kelasku.. Aku suka cowok yang punya tatapan tajam, dan secara tidak sengaja di depan lab, aku sama dia pandang-pandangan.. Jujus sih, saat itu ada dua opsi yang aku pikirin.. Pertama, dia natap aku karena cantik :v, kedua dia natap aku karena tampilanku aneh.. Iyaa, waktu SMP itu aku pake jilbab langsung terus ada ikatannya di belakang, dan garis jilbabku lurus hampir nutupi alisku yang tebal dan nyambung, jadi aneh diliatnya >_

    Dan, rasa suka itu berlanjut sampe SMA lagi (kebetulan sama2 lagi), lalu sampe aku kuliah.. Pas awal tahun ini, karena gerah dan gregetan sendiri karena memendam rasa suka yang hampir lenih 7 tahun.. Akhirnya aku putuskan, nulis surat pengakuan (MS. Word) terus aku beranikan kirim di facebook-nya dia.. Belum ada tanggapan sih, dia juga jarang online aku liat.. Tapi kalo memang, itu sengaja ndak ditanggapi, gak apa-apa ! Yang jelas, aku udah ungkapin, dan emang udah sedikit bahkan sangat lega rasanya.. ^_^))/

  17. Kisah cinta pertama saya adalah di SMA, dan LDR-an hadeh. Dia di Jakarta dan saya di Jogja. Ceritanya pake surat2 gitu, dulu email belum ada dan saya masih gaptek sama internet jadinya pake amplop2 gitu deh *co cuiiitttt*
    Dan akhirnya, saya memberanikan diri ke Jakarta untuk menembaknya, dan saya ditolak, trus dilupakan, trus dia ga pernah bales sms, email, dan surat saya. Hiks, segitunya ya dia.

  18. Kalau masalah cinta pertama sih, saya nggak begitu kayak cinta banget yah. Cuma sekedar suka. Tapi, itu yang bakalan saya ceritain. Waktu SMP kelas 3, saya pernah suka sama seseorang. Tp dia cuek banget, malahan kayaknya dia suka sama sahabat saya. Entah kenapa suatu hari dia nembak saya. Katanya dia suka sama saya udah lama. Wah, disitu saya senang banget. Nah, kami jadian deh. Tp yg nyeseknya kami LDR-an. Karena waktu itu dia udah pindah ke kota lain. Tp setiap libur, dia liburan disini. Tp yg lebih nyeseknya lagi, kami udah putus waktu liburan. Kalau nggak salah kami pacaran cuma 2 minggu. Hiks T_T. Dia mutusin karena waktu itu ada temannya yg nembak saya. Padahal saya nggak suka sama temannya itu. Tapi saya udah move on kok. Nah, inilah kisah cinta pertama saya.

  19. cinta pertama ya?

    Berhubung aku lagi serius, jadi aku mau jawab pertanyaan ini dengan serius #tsaah…

    Aku gak akan cerita lirikan pertama aku sama temen cowok waktu kelas 6 SD (kita selalu sekelas sejak masuk SD). Aku juga gak akan cerita soal seseorang yang kusuka pas kelas 1 SMP (because now, he is a bad guy. He smoke and drink. And drop out from school in second year). Aku juga gak akan cerita soal cowok yang kusuka pas kelas 2 SMP (because he loves one of my friends XD). Gak juga akan cerita cowok yang kusuka pas kelas 3 SMP (with the same reason XD kesian banget ya XD). Dan juga gak akan cerita soal cowok yang kusuka sepanjang sekolah di SMF meski aku sampe bela belain bikin novel yang aku kasih judul tanggal lahirnya dia XD

    Dari sekian cowok yang kusebut di atas itu, semuanya cuma cinta monyet. Aku gak pernah menyebut mereka cinta pertama. Soalnya kalau judulnya cinta ya aku pasti kayak orang gila XD Tapi kenyataannya aku gak pernah keberatan kalau cowok cowok itu justru suka sama temenku. Beberapa sama temen deketku malah XD

    Aku mau cerita tentang seseorang yang mungkin saja cinta pertamaku. Sebut saja dia Dear.

    Aku kenal sama Dear pas masuk kerja. Dia teman sekantor. Tapi waktu itu aku cuek sama dia. Dia waktu itu udah punya pacar. Tapi aku gak tahu pacarnya yang mana karena aku masih anak baru. Temen-temen yang lain sih tahu.

    Setahun kerja, aku inget aku ajak temen sekantor makan bareng pas pulang kerja. Di sana kita ngobrol banyak. Sampai pada akhirnya temenku itu tanya apa aku suka Dear. Waktu itu aku justru kaget. Soalnya justru aku suka sama sahabatnya Dear. Gak bisa dibilang suka juga sih soalnya yang aku suka cuma senyumnya dia. Indah banget buat dipandang XD

    Oh iya, btw, temen kantor ini lebih tua dari Dear dan Dear ini lebih tua dari aku dan temenku ini udah kenal Dear sejak Dear masih sekolah.

    Aku mah baru kenal sama Dear.

    Tapi pertanyaan itulah yang justru bikin aku jadi berpaling dari si senyum indah. Jadi sering merhatii Dear.

    Dan pas aku ketemu sama pacarnya–dan kami kenalan!–aku pulang dengan tangisan. Saat itu aku sadar kalau aku cinta sama dia. Tiap kali ada cewek lain yang deketin aku diem. Tapi meski berdua sama dia pun aku tetep diem sih XD

    Kata teman-teman Dear udah putus sama pacarnya yang usianya lebih muda dari aku. Padahal mantannya itu cantik dan modis. Entah putus karena apa, aku sering cari tahu tapi gak pernah tahu XD

    Aku gak pernah ngejar Dear. Aku takut ketika terbang tinggi, aku harus terhempas ke bumi.

    Dear pernah nganter pulang ke rumah, dan itu aja cukup bikin aku ngerasa dikasih harapan. Karena gak mau sakit hati, yah aku berusaha bersikap tetep cuek.

    Karena aku percaya jodoh itu gak akan ke mana, aku berdoa pada Tuhan. Jika dia memang yang terbaik, aku harap ia semakin dekat.

    Apapun yang kini terjadi padanya, meski ia masih sering komunikasi dengan mantannya atau masih dideketin sama temen kantor yang udah punya suami, aku berusaha untuk tidak peduli.

    Jika dia memang imam yang disiapkan tuhan untuk membawaku ke surga terindah milik-NYA, dia akan datang. Meski aku harus menunggu lama, dia akan datang….

  20. Cinta pertama ya? 😀

    Cinta pertama pas kelas 1 SMP. Naksir sama temen sekelas yang jago matematika. Sampai pernah bela-belain bikin mading yang mepet deadline hanya demi mengambil perhatian darinya. Haha. Kadang kalo pas pulang sekolah sengaja nguntit di belakang sepedanya cuma buat pengen tahu rumahnya itu di mana sihhh? Saking seringnya nguntit jadi takut ketahuan, tapi tetep aja diikuti. Pernah suatu hari temen baikku bocorin kalo aku suka sama dia, sekelas jadi heboh. Malu? Pasti. Abis itu takut kalo ketemu dia, jadinya jaga jarak. Sampai SMA pun masih sering nanya temen yang tahu kabarnya, karena kami beda sekolah. Pernah ketemu pas di GOR, ternyata sekolah dia juga lagi latihan di sana. Kebayang anehnya pas itu. Mending kabur atau ngumpet aja. Takut dilihat sama dia. Sejak kuliah, udah ga tahu kabarnya. Sekarang udah nikah. 😀 Terakhir kali ngelihat dia pas reuni dan surprise aja pas dia sms bilang kalo minta maaf tadi ga nyapa secara personal di depan temen2 lain. Hahaha. Kadang geli kalo inget hal itu. Tapi ya namanya juga cinta monyet, cuma naksir2 doang. 😀

  21. tragis….dibiang bertepuk sebelah tangan enggak juga, dibilang jadian juga mungkin lebih tepatnya complicated. Dia yang selalu kontak aku pas sebelum lebaran sama setelah lebaran dan ya sahabatku ternyata “serong” sama dia. Dan, bagiku semuanya udah selesai. Buat apa mempertahankan hubungan dan orang macam gitu.
    Malah dari pengalaman ini aku dapet hikmah bahwa “dia” enggak cocok sama aku dan belum ke jenjang yang lebih serius aja udah kek gitu terus juga akhirnya aku sadar bahwa sahabatku bukan sebaik yang aku pikirkan seenggaknya dia enggak pantas jadi sahabat hidup untuk semua curahan hidupku dan keduanya sekarang cuma aku anggap teman biasa. Beruntungnya saya, kalau saja mereka enggak kayak gitu mungkin aku masih terjebak dalam persahabatan dan cinta semu. Berterima kasihlah kepada penghianatan seenggaknya dia menyadarkan bahwa kita harus kuat dan kokoh tanpanya.~

  22. Cinta pertama. Dari sebuah pertemanan, muncul rasa. Bertepuk sebelah tangan? Ngga. Terbalas? Ngga juga. Sampai saat ini, cuma menerka-nerka, masih penasaran. Kata orang, dia semapat menyukaiku, tapi dia memutuskan melupakan karena merasa tak pantas. Itu kata seseorang. Tapi, dia pernah bilang bahwa menyukai orang lain. Mungkin aku yang salah paham, tapi nyatanya rasa ini bertahan hingga 4 tahun.
    Aissh, aku ngga berani mengungkapkan. Cuma berani memandangi dinding FB-nya dan menunggu dia on. Kalau udah on pun, cuma bisa memandangi bulatan hijau di samping namanya.
    Cuma bisa memimpikan. Setelah ketemu, melipir pura-pura ngga lihat. Demi menghindari tubuh kaku di dekatnya. Ah, berangsur-angsur rasa itu hilang dengan sendirinya. Mungkin rasa cinta pertama bisa hilang, dan tak terasakan lagi. Namun, seperti kata orang-orang, dia tak terlupakan.

  23. cinta pertamaku sama temen SD, namanya Indra. dia anak pindahan dari bandung. anaknya paling cakep seantero sekolah, makanya aku suka wkwkwk *alasannya childish banget :p karena rumahnya jauh, dia suka pinjem uang ke aku. aku gak pernah nolak tiap dia pinjem uang. aku kasih aja. waktu itu dia suka beli cilok yang harganya sebiji 50 perak *ya ampun tahun berapa tuh lol sayang, temen sebangkuku suka sama dia. sebagai temen yang baik, aku bantu deh temenku biar deket sama Indra. agak jealous dikit, tapi seneng banget waktu Indra bilang gak suka temenku itu. dia malah nolak hadiah yang dikasih temenku. kayaknya dia emang gak doyan cinta2an. anti banget gitu kelihatannya xD endingnya sih gak ada apa2 antara aku dan Indra. dia cuma anggep aku temen (yang bisa dimintain utang) aja lol tapi tetep sih bagiku berkesan banget. itu kali pertama aku naksir cowok soalnya 😀

Leave a reply to Azzah Hanifah~ Cancel reply