Reckless

Detail buku:
Judul asli: Reckless (The House of Rohan #2)
Penulis: Anne Stuart
Dibaca tanggal 1-8 Desember 2017

Blurb:

Adrian Alistair Rohan lost his faith, and now, a dedicated member of the depraved Heavenly Host, he loses himself in his only pleasure: the seduction and debauchery of beautiful women. Rich, charming and devastatingly skilled in the arts of love, he never fails in his conquests… until Charlotte Spenser.

Charlotte is facing a desolate, passionless future, none of which matters to Adrian, who imagines her a toy until better prey arrives. But beneath her drab exterior, Charlotte is a woman as enchanting as she is brilliant and, lured into Adrian’s world, soon she becomes the seducer, and he the seduced…

Resensi:
Buku kedua House of Rohan ini menceritakan tentang Adrian, putera Francis dan Elinor yang diceritakan di buku pertama. Apakah karakter Adrian semenarik Francis? Sayangnya tidak. Meskipun Charlotte diceritakan diam-diam menyukai Adrian karena ketampanan dan daya tariknya yang kuat, namun aku tidak merasakan hal yang sama. Aku mendapat kesan Adrian ini masih kekanak-kanakan-ya, dia lebih muda 2 tahun dari Charlotte.

Adrian bahkan diceritakan sangat dekat dengan Etienne yang di buku pertama diceritakan mengincar gelar Rohan. Meskipun berkali-kali Francis telah memperingatkannya, namun Adrian yang menganggap sang Ayah lebih menyayangi mendiang kakaknya malah akrab dengan Etienne. Etienne mengajak Adrian untuk menikmati gaya hidup di luar batas yang melebihi ‘kelakukan tidak bermoral’ Francis semasa muda dengan alasan menjauhkannya dari kemungkinan mendapatkan pewaris. Sangat disayangkan Adrian tidak menyadarinya

Karakter Charlotte sendiri di awal diceritakan cukup pasrah akan menjalani hidupnya tanpa pendamping karena tidak diminati sejak season pertamanya. Namun di sepanjang cerita dia seakan-akan menjadi haus sentuhan dalam kadar yang terasa berlebihan. Pun ketika dia tahu tidak ada masa depan untuknya dan Adrian yang seakan tidak menganggap keberadaannya terasa penting sampai pada satu kasus dimana nyawa Charlotte terancam untuk kedua kalinya.

Akhir kisah Charlotte-Adrian seperti historical romance pada umumnya, walaupun untuk menuju ke sana penuh kesalahpahaman, termasuk ketidaksensitifan Adrian terhadap Charlotte yang sudah dapat dikatakan bertekuk lutut kepada Adrian sejak pertama kali melihatnya. Akhir cerita pun terkesan terburu-buru dan kembali memunculkan Francis dan Elinor untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Pun juga melibatkan Lina, sepupu Charlotte dengan kisah masa lalunya yang kelam, Monty, seorang bangsawan yang cukup dekat dengan Lina, dan Simon, sahabat dekat Monty.

Karakter Lina menurutku lebih menarik, termasuk kisahnya dengan Simon. Tapi seperti buku pertama House of Rohan, kisah kedua tokoh pendukung ini sudah terselesaikan di akhir cerita sehingga tidak akan diceritakan dalam buku berbeda.

Jadi, buku ketiga dalam seri House of Rohan akan menceritakan siapa ya? Hmm.

Sensasi rasa susai baca:

untuk rasa kurang nyaman yang kurasakan selama membaca buku kedua House of Rohan ini.

Leave a comment