Lover Awakened – Kekasih yang Tergugah

13482978

Indonesian Cover

Detail buku:
Judul asli: Lover Awakened
Penulis: J.R. Ward
Penerjemah: Julanda Tantani
Editor: Reita Ariyanti
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 688 halaman
Cetakan I, 23 Februari 2012
ISBN: 979-979-22-803-40

Sinopsis:

– Buku ketiga seri The Black Dagger Brotherhood –

Di bayangan malam Caldwell, New York, terjadi perang mematikan penuh amarah antara kaum vampir dan pembantai mereka. Tersebutlah perkumpulan rahasia, yang tidak seperti kumpulan mana pun—terdiri atas enam vampir pejuang, pembela kaum mereka. Di antara para anggota perkumpulan yang disebut Black Dagger Brotherhood ini, Zsadist adalah yang paling menakutkan.

Zsadist, yang pernah dijadikan budak darah, masih membawa-bawa bekas luka dari masa lalunya yang penuh penderitaan dan penghinaan. Dia terkenal akan amukan dan keganasan yang tak terpadamkan, vampir biadab yang ditakuti baik oleh manusia maupun vampir sendiri. Amarah adalah satu-satunya teman dan teror satu-satunya nafsu—sampai ia menyelamatkan vampir perempuan yang cantik dari kejahatan Lessening Society.

Bella langsung terpikat pada kekuatan yang Zsadist miliki. Tapi bahkan ketika hasrat ingin saling memiliki mulai menguasai mereka, dahaga Zsadist untuk membalaskan dendam Bella mendorongnya sampai ke tepian kegilaan. Sekarang Bella harus membantu kekasihnya mengatasi luka dari masa lalu yang penuh siksaan dan menemukan masa depan bersamanya.

Continue reading

Dracula

source

Detail buku:
Penulis: Bram Stoker
Penerjemah: Ny. Suwarni A.S.
Tebal: 528 halaman
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
cetakan III, 2010
ISBN: 978-979-22-2866-3

Sinopsis:

Selama berabad-abad ia memerintah gerombolan serigala, tikus, dan makhluk-makhluk kegelapan yang tak bisa mati. Ia bisa berubah menjadi kelelawar, bayangan, ataupun sinar bulan. Ia merusak orang-orang yang tak bernoga dan menghancurkan mereka yang tak berdaya. Ia datang dalam mimpi dan menyiksa jiwa. Kini ia berniat menguasai dunia dan mengisap darah penghuninya selamanya.
Kuangkat tutup peti mati itu, dan apa yang kulihat membuat jiwaku menggigil oleh rasa takut.

Count itu terbaring di situ, tapi ia seperti telah mendapatkan kembali separo masa mudanya, karena rambut dan kumisnya yang sudah putih berubah menjadi kelabu kehitaman. Bibirnya berlumuran darah segar yang menetes dari sudut-sudut mulutnya, dan mengalir ke dagu dan lehernya. Makhluk mengerikan itu boleh dikatakan memuntahkan darah. Ia terbaring bagaikan seekor lintah yang keletihan karena kekenyangan. Senyum mengejek yang terbayang di wajahnya yang membengkak itu membuatku amat marah.

Inilah makhluk yang sedang kubantu kepindahannya ke London, ke tempat selama berabad-abad yang akan datang ia akan memangsa orang-orang tak berdaya. Kusambar sebuah sekop, lalu kuhantamkan mata sekop ke wajah menjijikkan itu. Waktu itu kulakukan, kepala makhluk itu berpaling dan matanya mengarah tepat kepadaku, membelalak dengan sangat mengerikan. Aku terpaku. Sekop itu terlepas dari tanganku.

Yang terakhir kulihat adalah wajah yang bengkak, berlumuran darah, dan dihiasi senyum jahat yang agaknya akan tetap dibawanya sampai ke neraka jahanam.

Continue reading